Pagi
ini dunia dikejutkan dengan kekalahan telak Spanyol atas Belanda di babak
penyisihan Grup B Piala Dunia 2014 Brazil. Dengan skor 1 – 5, beban berat
dipikul pelatih, pemain dan official Tim Matador untuk pertandingan
selanjutnya. Cili dan Australia siap menjadi lawan Spanyol di tanggal 19 dan 23
Juni. Banyak pihak tidak menyangka hasil ini, karena Spanyol memang lebih
diunggulkan. Jika pun hitung-hitungan mengunggulkan Belanda, skor akhir
diprediksi hanya menang tipis. Prediksi kemenangan Belanda maksimal hanya selisih
dua gol.
image : www.antaranews.com
Nyaman
Di Awal vs Telat Panas
Di
awal laga, Spanyol bermain seperti biasa, sempurna dengan tiki taka. Seperti
sempurnanya mereka saat menjuarai Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010 dan Piala
Eropa 2012. Mereka mendominasi permainan dan hampir menguasai setengah
lapangan. Belanda seperti tim “rata-rata”
yang hanya bisa mengikuti dan “menonton” permainan tiki taka para
pemain Spanyol.
Beberapa
pemain Belanda memang merupakan wajah baru di piala dunia. Sebagian dari kita
pun pasti sangat awam dengan beberapa nama di starting eleven Tim Orange (saat tulisan ini dibuat pun, saya tidak
ingat dengan nama penjaga gawang Tim Orange). Dengan permainan yang tidak
kompak dan tak terarah, Belanda kocar-kacir
meladeni permainan Tim Matador. Bahkan Robin van Persie pun lebih sering
turun ke lapangan tengah untuk mengambil bola. Robben dan Sneidjer terlihat
lebih dominan memberikan ancaman di area pertahanan Spanyol.
Dua
puluh lima menit awal, Spanyol jelas sekali mengejar gol pembuka. Beberapa
serangan mereka membuat barisan pertahanan asuhan Louis van Gaal kerepotan.
Dengan dukungan lima gelandang kelas dunia, Diego Costa dengan nyaman meneror
gawang Belanda. Pergerakan Diego Costa juga yang mengawali gol pertama Spanyol
yang dicetak Xabi Alonso dari titik putih di menit ke-27. Selanjutnya, Spanyol
terus meneror Belanda dengan tiki taka hingga menit ke-44. Ya, Spanyol hanya
meneror Belanda hingga menit ke-44 saja, karena menit-menit selanjutnya di
babak pertama adalah milik Tim Orange.
Menerima
umpan lambung dari sisi kanan pertahanan Spanyol, Robin van Persie berlari di
antara Sergio Ramos dan Gerard Pique. Sambil melayang di udara, Robin van
Persie melakukan heading tanpa melihat
gawang. Bola melambung tinggi parabolik, Casilas terdiam, menatap bola
mendekati mulut gawang, dan GOAL....!! Skor 1 – 1 hingga babak pertama usai.
Di
awal babak kedua, Tim Matador dan Tim Orange mulai bertukar serangan, Spanyol
dengan tiki taka, Belanda dengan serangan balik dan umpan jauh. Belanda mulai
mengimbangi permainan Spanyol dan sudah tidak terdikte oleh gaya permainan tiki
taka. Dan serangan balik Belanda membuahkan hasil di menit ke-53. Berawal umpan
lambung –dari sisi kanan pertahanan Spanyol lagi- Arjen Robben mengontrol bola
dengan kaki kiri, Pique sempat mengejar dan berusaha menghentikan pergerakan
pemain andalan Bayern Munchen ini. Tapi naas, Pique dapat dilewati Robben
dengan kontrol yang sangat baik. Dengan tendangan kaki kiri yang keras, Robben
menghujamkan bola ke sudut kiri gawang Iker Casilas. Blocking dari Sergio Ramos
tidak dapat menahan laju bola. Skor berubah 1 – 2 untuk keunggulan Tim Orange.
Runtuhnya
Dominasi Tiki Taka
Gol
Robben seolah-olah telah meruntuhkan permainan tiki taka Spanyol. Setelah gol
Arjen Robben di menit ke-53, secara berurutan gol Belanda diciptakan melalui
heading Stefan de Vrij di menit ke-65 tendangan sudut Sneidjer, kesalahan Iker
Casilas di menit ke-72 yang diselesaikan dengan tendangan Robin van Persie,
ditutup dengan kombinasi teknik Arjen Robben yang sempurna –sprint super cepat,
kontrol bola maksimal, dan tendangan keras terarah-.
Dominasi
tiki taka Spanyol yang telah melahirkan dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia untuk
La Furia Roja sepertinya akan selesai tahun ini. Dan memang harus seperti ini,
karena pasti akan sangat membosankan jika Spanyol memenangi empat kejuaraan
besar secara berurutan. Jadi untuk supporter Spanyol, tidak usah sedih dan
minder. Spanyol sudah menjadi tim terbaik di dunia beberapa tahun ke belakang.
Dan untuk supporter Belanda, tidak usah mengirimkan caci maki atau pun ejekan
untuk supporter Spanyol. Anggap saja ini perputaran nasib dan takdir dalam
dunia sepak bola yang memang selalu bundar, seperti bola.
Salam
sportif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar