Sabtu, 14 Juni 2014

[REVIEW] Spanyol 1 vs 5 Belanda


Pagi ini dunia dikejutkan dengan kekalahan telak Spanyol atas Belanda di babak penyisihan Grup B Piala Dunia 2014 Brazil. Dengan skor 1 – 5, beban berat dipikul pelatih, pemain dan official Tim Matador untuk pertandingan selanjutnya. Cili dan Australia siap menjadi lawan Spanyol di tanggal 19 dan 23 Juni. Banyak pihak tidak menyangka hasil ini, karena Spanyol memang lebih diunggulkan. Jika pun hitung-hitungan mengunggulkan Belanda, skor akhir diprediksi hanya menang tipis. Prediksi kemenangan Belanda maksimal hanya selisih dua gol.

image : www.antaranews.com


Nyaman Di Awal vs Telat Panas
Di awal laga, Spanyol bermain seperti biasa, sempurna dengan tiki taka. Seperti sempurnanya mereka saat menjuarai Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Mereka mendominasi permainan dan hampir menguasai setengah lapangan. Belanda seperti tim “rata-rata”  yang hanya bisa mengikuti dan “menonton” permainan tiki taka para pemain Spanyol.

Beberapa pemain Belanda memang merupakan wajah baru di piala dunia. Sebagian dari kita pun pasti sangat awam dengan beberapa nama di starting eleven Tim Orange (saat tulisan ini dibuat pun, saya tidak ingat dengan nama penjaga gawang Tim Orange). Dengan permainan yang tidak kompak dan tak terarah, Belanda kocar-kacir meladeni permainan Tim Matador. Bahkan Robin van Persie pun lebih sering turun ke lapangan tengah untuk mengambil bola. Robben dan Sneidjer terlihat lebih dominan memberikan ancaman di area pertahanan Spanyol.

Dua puluh lima menit awal, Spanyol jelas sekali mengejar gol pembuka. Beberapa serangan mereka membuat barisan pertahanan asuhan Louis van Gaal kerepotan. Dengan dukungan lima gelandang kelas dunia, Diego Costa dengan nyaman meneror gawang Belanda. Pergerakan Diego Costa juga yang mengawali gol pertama Spanyol yang dicetak Xabi Alonso dari titik putih di menit ke-27. Selanjutnya, Spanyol terus meneror Belanda dengan tiki taka hingga menit ke-44. Ya, Spanyol hanya meneror Belanda hingga menit ke-44 saja, karena menit-menit selanjutnya di babak pertama adalah milik Tim Orange.

Menerima umpan lambung dari sisi kanan pertahanan Spanyol, Robin van Persie berlari di antara Sergio Ramos dan Gerard Pique. Sambil melayang di udara, Robin van Persie melakukan heading tanpa melihat gawang. Bola melambung tinggi parabolik, Casilas terdiam, menatap bola mendekati mulut gawang, dan GOAL....!! Skor 1 – 1 hingga babak pertama usai.

Di awal babak kedua, Tim Matador dan Tim Orange mulai bertukar serangan, Spanyol dengan tiki taka, Belanda dengan serangan balik dan umpan jauh. Belanda mulai mengimbangi permainan Spanyol dan sudah tidak terdikte oleh gaya permainan tiki taka. Dan serangan balik Belanda membuahkan hasil di menit ke-53. Berawal umpan lambung –dari sisi kanan pertahanan Spanyol lagi- Arjen Robben mengontrol bola dengan kaki kiri, Pique sempat mengejar dan berusaha menghentikan pergerakan pemain andalan Bayern Munchen ini. Tapi naas, Pique dapat dilewati Robben dengan kontrol yang sangat baik. Dengan tendangan kaki kiri yang keras, Robben menghujamkan bola ke sudut kiri gawang Iker Casilas. Blocking dari Sergio Ramos tidak dapat menahan laju bola. Skor berubah 1 – 2 untuk keunggulan Tim Orange.

Runtuhnya Dominasi Tiki Taka
Gol Robben seolah-olah telah meruntuhkan permainan tiki taka Spanyol. Setelah gol Arjen Robben di menit ke-53, secara berurutan gol Belanda diciptakan melalui heading Stefan de Vrij di menit ke-65 tendangan sudut Sneidjer, kesalahan Iker Casilas di menit ke-72 yang diselesaikan dengan tendangan Robin van Persie, ditutup dengan kombinasi teknik Arjen Robben yang sempurna –sprint super cepat, kontrol bola maksimal, dan tendangan keras terarah-.

Dominasi tiki taka Spanyol yang telah melahirkan dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia untuk La Furia Roja sepertinya akan selesai tahun ini. Dan memang harus seperti ini, karena pasti akan sangat membosankan jika Spanyol memenangi empat kejuaraan besar secara berurutan. Jadi untuk supporter Spanyol, tidak usah sedih dan minder. Spanyol sudah menjadi tim terbaik di dunia beberapa tahun ke belakang. Dan untuk supporter Belanda, tidak usah mengirimkan caci maki atau pun ejekan untuk supporter Spanyol. Anggap saja ini perputaran nasib dan takdir dalam dunia sepak bola yang memang selalu bundar, seperti bola.



Salam sportif.

Tidak ada komentar: