Senin, 05 Mei 2014

REDUPNYA PENDIDIKAN INDONESIA

Dunia pendidikan Indonesia memberikan kado yang luar biasa kepada seluruh lapisan masyarakat dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional. Permasalahan soal Ujian Nasional. Guru yang benar-benar tanpa tanda jasa. Sekolah swasta yang tidak memiliki ijin. Hingga kejadian tewasnya seorang siswa kelas 5 SD.

Beberapa pakar pendidikan menyampaikan bahwa semua ini merupakan cerminan dunia pendidikan yang sangat dibawah standar. Atau bahkan inilah standar pendidikan Indonesia? Atau mungkin kualitas pendidikan Indonesia sedang turun? Atau bahkan yang lebih parah, apakah ada beberapa oknum yang memang menginginkan dunia pendidikan di Indonesia tidak berkualitas?

Dulu, saat dunia pendidikan Indonesia masih dalam keadaan kekurangan, sepertinya Indonesia masih bisa menciptakan tokoh-tokoh hebat. Apakah ini memang sebuah wujud degradasi kualitas pendidikan?

Sekarang, di saat kota-kota besar memiliki banyak sekolah bertaraf internasional, keadaan terbelakang dan serba terbatas masih menjadi milik kota-kota kecil di pedalaman. Saat jalan di perkotaan kembali di aspal, jalan tanah di pedalaman masih menjadi akses utama menuju sekolah. Kita juga selalu menjumpai bangunan megah berwujud sekolah di kota. Apakah di pedalaman sana mengenal dinding bata?

Ah, sepertinya memang dunia pendidikan lebih menyukai pembangunan dan renovasi di kota. Mungkin juga pedalaman hanya dianggap sebagai daerah sapi perah. Redupnya pendidikan Indonesia mungkin akan lebih bertahan lama dari keringnya air laut.

Tidak ada komentar: